06 Oktober, 2024

Esensi Pola Hidup Ber-Agama, Menjadi Manusia Seutuhnya

H. Mohammad Sonhaji



H. Muhammad Sonhaji, dialog emosional senantiasa menjadi nuansa kental pada tiap-tiap kali pertemuan dengan tokoh karismatik kaliber dunia yang satu ini, ialah pemangku Padepokan Alam Tunggal.

Berbekal riset dari penelitian spiritualitas oleh penulis atas peristiwa besar Nasional yaitu pemindahan Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia, adalah hal yang sangat berpengaruh pada tiap lini kehidupan umat manusia, khususnya bagi para anak bangsa.

Guna memenuhi blog kategori konten dalam website ini, penulis akan mewedar dari rangkuman perbincangan pada dua kali pertemuan terakhir, tepatnya pertengahan Tahun 2024 bersama Abah Sonhaji (panggilan akrabnya) baik selaku pemangku padepokan maupun sebagai Kepala Desa.

Agama, Abah Sonhaji adalah representatif dari sang maestro pendakwah berkarakter pada awal-awal abad Islam masuk dan booming di wilayah Nusantara, khususnya di pulau Jawa. Beliau yang bergelar wali sejaman itu, adalah wayang kulit sebagai media dakwahnya, Apakah anda  mempunyai seorang guru ? tanya penulis. 

Betul, ia adalah Kanjeng Eyang Sunan Kalijaga, jawab Abah Sonhaji kepada penulis, namun masih banyak kalangan yang sulit untuk mempercayainya, ungkapnya dengan nada landai dan spontan penulis memahami apa yang menjadi penyebabnya yaitu beliau sang guru adalah sudah berada dialam lain.

Nah, guna membantu bagi mereka yang sulit menerima atau lalu lantas mempercayainya hanya dengan dasar keyakinan, maka penulis terdorong untuk menambah khasanah pengetahuan melalui literatur perjalanan spiritualitas pribadi dirangkai dalam kajian ilmiah yang rasional.

Agama, istikomah dan dengan niat bersungguh-sungguh dalam menjalankan ritualitasnya, tentu tidak hanya hikmah diperoleh, namun meningkatnya derajat kehidupan juga terjamin.

Hikmah dan derajat inilah menjadi kesimpulan jika senantiasa ter-asah makan akan membawa sensasi rohania kewilayah yang lebih dimensioal lagi, berbuah sebuah keluar biasaan (kawarikun liladat) seperti instingtif, imaginatif, intuitif dan nuratif.

Bagi penulis, prasarana itulah yang membuat kita mudah terinspirasi, imaginer kontekstual, kesadaran moralitas tinggih dan peka perasaan ke-Tuhan-an, dan inilah esensi dari pada pola hidup ber-Agama.

Menjadikan manusia seutuhnya, yaitu manusia yang hanya bergantung pada Robb dan Utusannya, tentu dengan demikian maka tidak akan mudah tergelincir kelembah hina dengan tertarik keindahan semu hidup didunia yang hanya sementara.

Bukti sebuah kitab asli dari yang empunya yaitu Kanjeng Sunan Kalijaga, Abah Sonhaji dipercaya oleh warga penduduk setempat sebagai seorang juru kunci dari makam atau pesarean, terletak di Desa Surowiti kecamatan Panceng, Gresik.

Perlu diketahui bahwa beliau Abah Sonhaji bagi penulis telah didudukan sebagai salah satu guru spiritualis, beda sikap dalam menyambut dan berkomunikasi seakan saling menunjukkan taring potensional, apa yang sudah beliau dapat dari kedekatan hubungannya dengan tokoh-tokoh Nasional, sampai-sampai dirinya adalah diantara aktor dibalik layar atas kebijakan ?. (Bersambung)(SA)



EmoticonEmoticon